Keputusan
yang sebenarnya sangat berat, mengingat posisi, pendapatan dan juga suasana
pekerjaan saat itu sangat baik. Terlebih lagi saya termasuk perintis yang mulai hanya dari 7 orang karyawan. Tapi mengingat bahwa saya ingin membangun
perusahaan sendiri dengan lebih focus, dan juga saya ingin mengembangkan diri
dengan lebih optimal akhirnya saya tinggalkan Young and Rubicam untuk memulai
usaha di bidang Information Technology.
Periode
2010-2011 adalah masa yang menggebu-gebu, semangat saya sedang tinggi-tingginya
karena secara full time bisa meluangkan waktu untuk mengembangkan ide-ide
bisnis. Di November 2011 juga saya mendaftarkan diri dalam program Founder
Institute dan lulus di Februari 2012.
Di 2011 juga
tiga perusahaan baru saya dirikan; PT Pandawa Integrasi Sinergitama yang
bergerak di bidang application development, PT Oriens Integrasi Mediatama yang
bergerak di bidang marketing produk dan jasa IT dan juga PT Data Sinergitama
Jaya yang bergerak di bidang data center.
PT Pandawa
Integrasi Sinergitama berpusat di Bandung, karena memang seluruh engineersnya
berdomisili di Bandung. Visi kita saat itu adalah menjadi apps developer yang
menggunakan metode development berskala intenasional, dengan misi menciptakan
produk IT berkualitas tinggi. Dalam perjalanannya PT Pandawa harus bertahan
hidup dengan mengejerkan beberapa custom projects.
Kondisi yang
sungguh tidak nyaman mengingat banyak sekali project yang sebenarnya Business
Requirement Documentsnya belum matang. Sehingga dalam pengerjaannya banyak
sekali change request yang terjadi dan mengakibatkan team menjadi frustrasi dan
juga secara waktu pengerjaan menjadi jauh lebih panjang dari yang kita
prediksikan.
Ironisnya
banyak juga development produk-produk kita sendiri dikerjakan dengan kualitas
pengerjaan yang sangat rendah sehingga mengakibatkan produknya tidak bisa kita
jual.
Dengan
kondisi diatas dan juga ditambah satu kasus bisnis yang fatal, akhirnya di September
2012 management memutuskan untuk membubarkan PT Pandawa. Sebuah keputusan yang
sulit, mengingat begitu banyak harapan yang kita gantungkan disana dan banyak
produk yang belum selesai pengerjaannya.
Di sisi lain
PT Oriens Integrasi Mediatama (Oriens), juga tidak berkembang sesuai harapan.
Produk yang kami buat di Oriens adalah sebuah platform IT untuk membantu
perusahaan asuransi dalam; mendesign, membuat dan memasarkan produk-produk
Micro Insurance. Sebuah kategori produk yang relative baru di Indonesia dan
belum ada perangkat hukum dan perundang-undangan yang mendukungnya.
Sebaliknya
PT Data Sinergitama Jaya (DSJ) justru membuahkan hasil yang sangat baik. Di awal
tahun 2012 DSJ memenangkan sebuah tender besar yang sangat penting dan sangat
meningkatkan brand awareness dari perusahaan ini. Tender ini dimenangkan dengan
sangat berat mengingat competitor-kompetitor yang berpartisipasi adalah
perusahaan besar dengan pengalaman yang sangat panjang di bidangnya.
Beberapa
pelajaran yang dapat diambil dari kejadian-kejadian diatas adalah;
1. Sangat penting untuk terjun langsung
ke bisnis dan merasakan setiap desir adrenalin tercipta dari setiap keputusan
yang diambil. Somehow I kinda addicted to this feeling :D
2. Satu-satunya hal yang pasti dalam berbisnis
adalah ketidakpastian. Disini diperlukan attitude dan juga spiritual skill yang
baik dalam menyikapi setiap peristiwa yang terjadi.
3. Dengan akses informasi yang begitu
luas, being smart jauh lebih baik dibandingkan dengan being financially
lucrative dan corporately behemoth.
4. Sebaiknya focus mengembangkan satu
perusahaan sampai perusahaan tersebut mendapatkan cashflow positive baru
kita mengembangkan perusahaan lainnya.
Ini terkait dengan kondisi keuangan yang terbatas di perusahaan saya pada waktu
itu.
5. Dibutuhkan monitoring system yang
baik dan menyeluruh dalam setiap proses development.
The game
will never be over, because we’re keeping the dream alive (Freiheit)
No comments:
Post a Comment