As a group kita memiliki visi untuk bisa mendevelop IT related product sendiri dan bukan mengerjakan custom product dari client. Namun dikarenakan kendala modal akhirnya kami mengerjakan beberapa project custom dari client kami.
Sudah ada beberapa product development yang saya kerjakan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 ini. Dan yang menarik untuk dibahas adalah mengenai dealing with local developers terutama untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pihak client. Sering sekali perusahaan kami dalam kondisi yang pelik yang disebabkan oleh;
- Tidak jelasnya brief yang tertuang dalam business requirement documents dari client. Business process, database integration dan report generation sering sekali tidak dicapture dengan tepat sehingga ketika sudah di sign off dan dikerjakan team developer, banyak terjadi change request yang membuat pengerjaan menjadi terdelay karena antar modul yang ada saling berhubungan secara database.
- Timeline yang tidak masuk akal.
- Kurang strategisnya Head of IT/System architect dalam membuat approach yang sistematis dalam mendevelop sebuah product.
- Tidak adanya profesionalisme dari developers/third party company yang menyebabkan pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam memberikan solusi bagi client.
- Tidak komunikatifnya developer yang menyebabkan banyak terjadi ketidak efektifan dan keefisienan dalam pengerjaan.
Hal yang sangat mengecewakan mengingat secara skill dan knowledge sebenarnya sangat berpotensi untuk bisa dijual ke level global. Dan sangat sulit membayangkan kita bisa menyaingi India dan negara-negara Scandinavia dalam hal product development.
Hal yang sama juga pernah saya diskusikan dengan Pak Budi Rahardjo dari ITB dan Pak Izak Jenie dari MMS, dan hal yang sama yang mereka temukan. Itulah kenapa sangat sulit mencari project manager yang handal di negeri ini, dan kalaupun ada menjadi rebutan banyak pihak.
Will post more blog regarding this situation shortly.
No comments:
Post a Comment