Sunday, December 19, 2010

Harapan dalam pesta rakyat 19 Desember 2010

Ada semangat baru yang terletupkan dengan membahana ketika saya dan teman-teman menyaksikan secara langsung pertandingan semifinal Piala Asia AFF leg ke 2 antara Indonesia vs Filipina tanggal 19 Desember 2010.

Gemuruh yang disebabkan koor bersama ketika lebih dari 80,000 orang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya benar-benar mendatangkan kerinduan akan perasaan "merinding" yang saya pernah rasakan ketika nonton film Wolter Monginsidi. Sebuah perasaan bangga penuh harap terhadap keberadaan kita sebagai bangsa.

Suasana didalam stadion begitu hidup, semuanya terlihat bercahaya. Kontras dengan pemandangan sewaktu terjadi pertandingan antara PSMS dan Persib di era 80an, di pertandingan tadi malam banyak sekali penonton yang terlihat sadar mode dan datang dari kaum menengah ke atas, sungguh pemandangan yang enak dipandang. Walaupun sarana umum di stadion jauh dari layak. Toilet yang amburadul, bench yang sekedarnya, giant LCD yang bahkan indikator waktu pertandingannya saja tidak jalan apalagi mereplay gol indah yang dibuat oleh "El Loco"

Saya ingat di piala AFF thn 2008, teman kantor saya Kang Udjo mencoba mengajak menonton pertandingan secara langsung dengan iming2 kaos dan tiket gratis dan hanya ada 1,2 orang yang ikut nonton bareng saat itu. Masyarakat sudah muak dengan Nurdin Halid yang memang terbukti melakukan tindak pidana korupsi, dan antusiasme membela tim Garuda secara langsung

Ini adalah pesta rakyat, di negeri yang musibah korupsinya jauh melebihi bencana alamnya, dimana rasa percaya dan hormat pada pemerintahannya sudah berada di titik terendah dan harapan baru itu timbul lewat permainan cantik dan heroik yang dimainkan oleh para pemain tim nasional Indonesia.

Pesta rakyat yang membanggakan!

Bangsa ini sudah lelah dilecehkan, sudah kenyang dimanipulasi, waktunya bangkit dan bergerak! Dengan pesan terakhir TURUNKAN NURDIN!

No comments: